Transformasi Bisnis melalui Digital Marketing dan Perluasan Pasar untuk Pemberdayaan Petani Rumput Laut Perempuan
DOI:
https://doi.org/10.55583/arsy.v6i3.1725Keywords:
Digital marketing, Smart aquaculture, Pemberdayaan perempuan, Petani rumput laut, Transformasi bisnisAbstract
Kelompok perempuan petani rumput laut di Kecamatan Tarakan Timur masih menghadapi sejumlah kendala, antara lain keterbatasan dalam memahami teknologi budidaya modern, rendahnya nilai tambah produk yang dihasilkan, belum optimalnya akses terhadap pasar yang lebih luas, serta minimnya pemanfaatan pemasaran digital sebagai sarana promosi. Untuk merespons permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan mitra secara aktif dalam berbagai tahapan. Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi program, pelatihan teknik budidaya modern, pelatihan pengolahan produk dan pemasaran digital, pendampingan manajemen usaha, serta penerapan teknologi smart aquaculture berbasis Internet of Things (IoT) untuk pemantauan kualitas air secara real-time. Pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan mitra, terutama terkait kemampuan menerapkan teknik budidaya yang lebih efisien, memanfaatkan perangkat IoT untuk pengawasan lingkungan budidaya, serta menggunakan strategi pemasaran digital guna memperluas promosi produk. Program ini juga mendorong kesiapan mitra untuk mengelola usaha secara lebih mandiri, sekaligus membangun adopsi awal teknologi yang mendukung produktivitas dan keberlanjutan usaha rumput laut. Secara keseluruhan, integrasi digital marketing dan smart aquaculture memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan perempuan petani rumput laut dan memperkuat ketahanan usaha pesisir secara berkelanjutan.
References
Bixler, H. J., & Porse, H. (2021). A decade of change in the seaweed hydrocolloids industry. Journal of Applied Phycology, 33(1), 577–593. https://doi.org/10.1007/s10811-020-02349-1
Busse, C., & August, E. (2020). Participatory approaches in development cooperation: A critical review and framework for analysis. Development in Practice, 30(4), 455–468. https://doi.org/10.1080/09614524.2020.1724130
Chambers, R. (1994). Participatory rural appraisal (PRA): Analysis of experience. World Development, 22(9), 1253–1268. https://doi.org/10.1016/0305-750X(94)90003-5
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Utara. (2021). Statistik perikanan budidaya Kalimantan Utara 2020–2021. DKP Kaltara.
FAO. (2020). The state of world fisheries and aquaculture 2020. Food and Agriculture Organization of the United Nations.
Kabeer, N. (2012). Women’s economic empowerment and inclusive growth: Labour markets and enterprise development. International Development Research Centre (IDRC).
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2021). Outlook komoditas perikanan 2021. Badan Riset dan SDM KKP.
Mustafa, A., Rahman, A., & Nur, S. (2020). Seaweed aquaculture in Indonesia: Development, constraints and future prospects. Aquaculture Reports, 18, 100503. https://doi.org/10.1016/j.aqrep.2020.100503
Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan digital marketing bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–17. https://doi.org/10.21009/JPMM.001.1.01
Putra, A. P., & Santoso, H. (2021). Strategi pemasaran produk rumput laut melalui digital marketing. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 7(2), 134–145. https://doi.org/10.31843/jmbi.v7i2.287
Rahman, A., Halim, A., & Usman, U. (2021). Hilirisasi industri rumput laut sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk perikanan. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 10(2), 215–227. https://doi.org/10.22212/jekp.v10i2.2764
Suryawati, S., Wibowo, A., & Fadli, M. (2020). Diversifikasi produk olahan rumput laut dan tantangan peningkatan kualitas. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 13(2), 89–101. https://doi.org/10.17844/jthp.2020.13.2.89
Wahyuni, S., & Nasruddin, N. (2019). Kelembagaan dan pemberdayaan petani rumput laut: Studi kasus di Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 13(1), 55–70. https://doi.org/10.29303/jppk.v13i1.165







