Kajian Bentuk dan Makna Tradisi Matak Ayek Kupek pada Masyarakat Suku Lintang Desa Tanjung Agung Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang

Authors

  • Maya Kirani Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
  • Vebbi Anda Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
  • Khermarinah Khermarinah Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.55583/jkip.v6i1.1260

Keywords:

Bentuk, Makna, Tradisi Matak Ayek Kupek

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan pemaknaan tradisi Matak Ayek Kupek pada masyarakat Suku Lintang Desa Tanjung Agung Kabupaten Empat Lawang. Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Kehidupan manusia inilah yang pada akhirnya terbentuk menjadi suatu masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama yang saling membutuhkan satu sama lain dan bisa menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian, tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat, karena masyarakat sebagai tempat dan pendukungnya. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahuin bentuk, dan makna, tradisi Matak Ayek Kupek pada masyarakat suku lintang Desa Tanjung Agung Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. subjek penelitian ini adalah ketua agama, kepala adat, dan masyarakat Desa Tanjung Agung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tradisi matak ayek kupek  merupakan tradisi peninggalan nenek moyang masyarakat Desa Tanjung Agung. Prosesi tradisi tedak siten dilakukan dipagi hari, adapun simbol-simbol dalam tradisi matak ayek kupek  yaitu mandi air yang ada tujug warna bunga, makan bubur gemok manis, menyiram tapai ketan hitam, memasukan kulit telur puyuh, akar bungo rayo dan akar tali jambar, dan di mandikan. Tradisi matak ayek kupek  memiliki makna pembentukan karakter anak dan nilai positif untuk kebaikan anak dari orang tua dalam meraih cita-cita, memiliki jiwa sosial dan mengajarkan anak tentang rasa syukur kepada Allah SWT.

References

Adi, Djuretna. 1996. Manusia Menurut Otega Y. Gasset. Yogjakarta: Fakultas. Filsafat Universitas Gadjah Mada.

Adibah, Ida Zahara. 2015. Makna Tradisi Saparan Di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jurnal Madaniyah 2(9), 145-164.

Anggito, Albi dan Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV. Jejak.

Darwis, Robi. 2017. Tradisi Ngaruwat Bumi dalam Kehidupan Masyarakat (Studi Deskriptif Kampung Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang). Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 2(1), 75-83.

Fiantika, Feny Rita, dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif. Sumatera Barat: PT. Global Eksekutif Teknologi

Gafur, Abdul, dkk. 2021. Agama, Tradisi Budaya dan Peradaban. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam 21(2), 124-138.

Habibahi, Umi, Nurhidayani Aisyiyah, Lela Iman Ningrum. 2012. Studi Tentang Status Perkawinan Mahasiswa Reguler PGSD Tegal Hubungannya dengan Prestasi Akademik. Journal of Elementary Education 1(1), 1-5.

Harahap, Fatmawaty. 2022. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Medan: Universitas Medan Area.

Hermawan, Sigit dan Amirullah. 2016. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif. Malang: Media Nusa Creative.

Ikhsan, Okta Tandago. 2022. Analisis Makna Simbolik Tradisi Ngubok Kupek Pada Budaya Etnis Semende Lembak Desa Ulu Danau Kecamatan Sindang Danau Kabupaten Oku Selatan. Skripsi. Universitas Baturaja

Juri dan Yuvita Yanda. 2022. Tradisi “Ngemai Mandi” Anak ke Sungai Sebagai Wujud Cinta Budaya Pada Masyarakat Dayak Seberuang di Desa Jaya Mentari. Jurnal Pekan V 7(2), 128-137.

Lintang Dusunku. 2013. Kuliner Spesial Dari Lintang Empat Lawang. http://lintangdusunku.blogspot.com/2013/03/kuliner-spesial-dari-lintang-empat.html. Diakses pada 8 Januari 2025.

Lintang Dusunku. 2015. Keunikan Rumah Panggung Di Lintang Empat Lawang. http://lintangdusunku.blogspot.com/2015/04/keunikan-rumah-panggung-di-lintang.html. Diakses pada 8 Januari 2025.

Mahdayeni, Muhammad Roihan Alhaddad, Ahmad Syukri Saleh. 2019. Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7(2), 154-165.

Mekarisce, Arnild Augina. 2020. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitiatif di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat 12(3), 145-151.

Nidianews. Com. 2024. Menjelajahi Kekayaan Budaya Suku Lintang Melalui Sedekah Serabi di Sumatera Selatan. https://nidianews.com/menjelajahi-kekayaan-budaya-suku-lintang-melalui-sedekah-serabi-di-sumatera-selatan/. Diakses pada 8 Januari 2025.

Pebriani. 2023. Tradisi Betawar Bayi Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat (Studi Kasus Desa Kemang Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim). Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang

Rachman, Arif, dkk. 2023. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Karawang: CV Saba Jaya Publisher.

Rahayu, Isti. 2022. Analisis Bentuk, Makna, dan Fungsi Tradisi Tedak Siten Dalam Masyarakat Jawa di Dusun Purwodadi Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Rakyat Empat Lawan. Com. 2024. Suku Lintang, Warisan Budaya Unik yang Jarang Diketahui, Tradisi hingga Seni Bela Diri Khas Empat Lawang. https://rakyatempatlawang.disway.id/read/667603/suku-lintang-warisan-budaya-unik-yang-jarang-diketahui-tradisi-hingga-seni-bela-diri-khas-empat-lawang/30. Diakses pada 8 Januari 2025.

Ramayani, Citra. 2020. Makna Filosofis Tradisi Ngayekan Kupek (Memandikanbayi) di Desa Talang Bengkulu, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Rosyada, Dede dan Murodi. 2020. Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sinyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Sudirana, I Wayan. 2019. Tradisi Versus Modern: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Modern di Indonesia. Mudra: Jurnal Seni Budaya 34(1), 127-135.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet.

Sulistyawati. 2023. Buku Ajar Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: K-Media.

Sumarto. 2019. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya: Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknolog. Jurnal Literasiologi 1(2), 144-159.

Suyitno. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Konsep, Prinsip dan Operasionalnya. Malang: Akademia Pustaka.

Syakhrani, Abdul Wahab. 2022. Budaya dan Kebudayaan: Tinjauan dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Jurnal Cross-border 5(1), 782-791.

Tirta, Gia Rosdiana dan Dwi Noviani. 2023. Tradisi Nurunkan Kupek dan Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Di Desa Bangun Jaya Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Ihsanika: Jurnal Pendidikan Agama Islam 1(4), 23-33.

Wikipedia. 2024. Suku Lintang. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Lintang. Diakses pada 8 Januari 2025.

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

Downloads

Published

2025-04-24

How to Cite

Kirani, M., Anda, V., & Khermarinah, K. (2025). Kajian Bentuk dan Makna Tradisi Matak Ayek Kupek pada Masyarakat Suku Lintang Desa Tanjung Agung Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang . Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP), 6(1), 131-143. https://doi.org/10.55583/jkip.v6i1.1260